Selasa, 14 Juni 2016

inilah penyebab usaha kecil menengah (UKM) mengalami BANGKRUT



Halo sahabat Dunia online bagaimana kabarnya.? Semoga baik baik saja yaa. Amin..  terkadang kita berfikir pada saat akan memulai usaha kecil menengah (UKM) kata BANGKRUT. Meupakan momok yang sangat menakutkan. Dan seringkali membuat anda mengurungkan niat untuk membuka usaha tersebut..

Pada kesempatan kali ini dunia online akan membahas beberapa faktor penyebab usaha anda bangkrut..

Terbatasnya jumlah modal seharusnya mampu membuat para pengusaha UKM berpikir untuk tidak melakukan banyak kesalahan didalam bisnisnya. Fokus, itulah hal utama yang harus dilakukan para pengusaha yang masih pemula agar bisnis yang dijalankan dapat bertahan lama.
Sejak dulu, masalah modal usaha memang selalu menjadi alasan mengapa UKM di Indonesia sulit untuk berkembang, terutama UKM yang tersebar di berbagai daerah kecil, dimana kredit usaha perbankan masih sulit untuk diakses.

Selain permasalahan modal dan kredit usaha, masih ada kesalahan-kesalahan lain yang dilakukan para pengusaha kecil dalam menjalani bisnisnya sehingga kebangkrutan pun tak terelakkan.

Untuk menghindari kebangkrutan, para pengusaha dituntut untuk menghindari berbagai kesalahan tersebut. Berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan para pengusaha UKM yang dapat menyebabkan kebangkrutan:

1. Mengerjakan Semuanya Seorang Diri

UKM identik dengan jumlah karyawan yang sedikit, sehingga tidak jarang ditemukan banyak pekerjaan dalam tubuh UKM yang ditangani oleh satu orang.

Mungkin anda memiliki niat dan benar-benar semangat untuk melakukan pekerjaan tersebut seorang diri, akan tetapi jika pekerjaan tersebut sudah diluar kemampuan, mau tidak mau anda harus meminta bantuan.

Jangan pernah merasa segan untuk meminta bantuan dari pihak luar ketika anda dan tim sudah menyerah atas pekerjaan tersebut. Sekalipun berskala kecil, tentu bisnis anda membutuhkan orang-orang yang memiliki kecakapan di bidang tertentu. Misalnya, anda tidak mungkin meminta speasialis pembukuan perusahaan untuk menangani sistem komputer.

Karena itu, mintalah bantuan kepada orang-orang yang ahli di bidangnya untuk menyelesaikan pekerjaan yang tidak mampu anda kerjakan.

2. Menganggap Produk dapat terjual dengan sendirinya

Mungkin produk yang anda jual memiliki kualitas yang baik, sempurna dan berbeda dari yang lain, namun jika tidak ada satu orang pun yang tahu keberadaan produk yang anda jual tersebut, tidak mungkin ada konsumen yang akan membelinya.

Karena itu, anda membutuhkan strategi marketing untuk memasarkan produk tersebut. “The power of mouth” ialah strategi marketing paling mudah sekaligus ampuh.

Di dunia nyata, anda bisa melakukannya dengan orang-orang disekitar anda terlebih dahulu, misalnya kerabat, tetangga, komunitas, dan sebagainya. Sementara di dunia maya, anda bisa melakukannya melalui jejaring sosial, seperti blog, Facebook, dan Twitter.

3. Kurang Memahami Bagaimana Cara Menangani Keuangan

Ada banyak pengusaha yang handal dalam proses penyusunan konsep bisnis, penjualan produk, dan pelayanan konsumen, namun hanya sedikit di antara mereka yang memahami bagaimana cara menangani keuangan perusahaan.

Padahal kondisi keuangan perusahaan merupakan hal penting yang harus dipahami dalam menjalankan bisnis. Setiap pengambilan keputusan di dalam bisnis akan selalu terhubung dengan bagaimana kondisi keuangan perusahaan, baik itu NPV, Gross B/C, Net B/C, dan IRR harus menunjukkan hasil positif.
Jika hasil keempat kriteria tersebut tidak positif berarti ada yang tidak beres dengan kondisi keuangan perusahaan anda. Tidak mungkin anda dapat mengambil keputusan jika anda tidak memahami kondisi keuangan perusahaan sendiri.

4. Tidak Fokus pada Satu Produk

Ketika volume penjualan mulai menurun, banyak pengusaha menjadi tidak sabar sehingga mengalihkan fokusnya pada penjualan produk baru.

Cara ini tidak sepenuhnya salah, namun jika anda terus melakukannya, maka fokus bisnis anda akan hilang. Bisa saja penurunan yang anda alami hanya berlangsung untuk sesaat.

Karena itu, janganlah cepat memutuskan untuk menjual produk baru dan cobalah untuk fokus pada satu produk saja hingga benar-benar eksis dulu baru kemudian coba merambah ke produk atau bisnis yang lain.

Nah sekarang Sudah taukan penyebabnya.? Kalau sudah tau. Jangan di lakukan yaa.. semoga bermanfaat. ^_^